[Kisah Teladan] Dongeng Lima Kasus Aneh

[Kisah Teladan] Dongeng Lima Kasus Aneh - Hallo sahabat http://blabla0909.blogspot.com, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul [Kisah Teladan] Dongeng Lima Kasus Aneh, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Kisah Teladan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : [Kisah Teladan] Dongeng Lima Kasus Aneh
link : [Kisah Teladan] Dongeng Lima Kasus Aneh

Baca juga


[Kisah Teladan] Dongeng Lima Kasus Aneh

Abu Laits as-Samarqandi adalah spesialis fiqh yang masyur. Suatu dikala dia pernah berkata, ayahku menceritakan bahawa antara Nabi-nabi yang bukan Rasul ada mendapatkan wahyu dalam bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar suara.

Maka salah seorang Nabi yang mendapatkan wahyu melalui mimpi itu, pada suatu malam bermimpi diperintahkan yang berbunyi, "Esok engkau dikehendaki keluar dari rumah pada waktu pagi menghala ke barat. Engkau dikehendaki berbuat, pertama; apa yang negkau lihat (hadapi) maka makanlah, kedua; engkau sembunyikan, ketiga; engkau terimalah, keempat; jangan engkau putuskan harapan, yang kelima; larilah engkau daripadanya."

nabi yang bukan Rasul ada mendapatkan wahyu dalam bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar s [Kisah Teladan] Kisah Lima Perkara Aneh


Pada keesokan harinya, Nabi itu pun keluar dari rumahnya menuju ke barat dan kebetulan yang pertama dihadapinya ialah sebuah bukit besar berwarna hitam. Nabi itu kebingungan sambil berkata, "Aku diperintahkan memakan pertama saya hadapi, tapi sungguh asing sesuatu yang tidak mungkin yang tidak sanggup dilaksanakan."
Maka Nabi itu terus berjalan menuju ke bukit itu dengan hasrat untuk memakannya. Ketika dia menghampirinya, tiba-tiba bukit itu mengecilkan diri sehingga menjadi sebesar buku roti. Maka Nabi itu pun mengambilnya kemudian disuapkan ke mulutnya. Bila ditelan terasa sungguh bagus bagaikan madu. Dia pun mengucapkan syukur 'Alhamdulillah'.

Kemudian Nabi itu meneruskan perjalanannya kemudian bertemu pula dengan sebuah mangkuk emas. Dia teringat akan isyarat mimpinya semoga disembunyikan, lantas Nabi itu pun menggali sebuah lubang kemudian ditanamkan mangkuk emas itu, kemudian ditinggalkannya. Tiba-tiba mangkuk emas itu terkeluar semula. Nabi itu pun menanamkannya semula sehingga tiga kali berturut-turut.
Maka berkatalah Nabi itu, "Aku telah melakukan perintahmu." Lalu dia pun meneruskan perjalanannya tanpa disedari oleh Nabi itu yang mangkuk emas itu terkeluar semula dari kawasan ia ditanam.

Ketika dia sedang berjalan, tiba-tiba dia ternampak seekor burung elang sedang mengejar seekor burung kecil. Kemudian terdengarlah burung kecil itu berkata, "Wahai Nabi Allah, tolonglah aku."
Mendengar rayuan burung itu, hatinya merasa simpati kemudian dia pun mengambil burung itu dan dimasukkan ke dalam bajunya. Melihatkan keadaan itu, lantas burung elang itu pun tiba menghampiri Nabi itu sambil berkata, "Wahai Nabi Allah, saya sangat lapar dan saya mengejar burung itu semenjak pagi tadi. Oleh itu janganlah engkau patahkan harapanku dari rezekiku."

Nabi itu teringatkan pesanan isyarat dalam mimpinya yang keempat, yaitu dihentikan putuskan harapan. Dia menjadi kebingungan untuk menuntaskan kasus itu. Akhirnya dia menciptakan keputusan untuk mengambil pedangnya kemudian memotong sedikit daging pehanya dan diberikan kepada elang itu. Setelah menerima daging itu, elang pun terbang dan burung kecil tadi dilepaskan dari dalam bajunya.
Selepas insiden itu, Nabi meneruskan perjalannya. Tidak usang kemudian dia bertemu dengan satu bangkai yang amat busuk baunya, maka dia pun bergegas lari dari situ kerana tidak tahan menghirup bacin yang menyakitkan hidungnya. Setelah menemui kelima-lima insiden itu, maka kembalilah Nabi ke rumahnya. Pada malam itu, Nabi pun berdoa. Dalam doanya dia berkata, "Ya Allah, saya telah pun melakukan perintah-Mu sebagaimana yang diberitahu di dalam mimpiku, maka jelaskanlah kepadaku arti semuanya ini."

Dalam mimpi dia telah diberitahu oleh Allah S.W.T. bahawa, "Yang pertama engkau makan itu ialah marah. Pada mulanya nampak besar menyerupai bukit tetapi pada jadinya kalau bersabar dan sanggup mengawal serta menahannya, maka murka itu pun akan menjadi lebih bagus daripada madu.
Kedua; semua amal kebaikan (budi), walaupun disembunyikan, maka ia tetap akan nampak jua. Ketiga; kalau sudah mendapatkan amanah seseorang, maka janganlah kau khianat kepadanya. Keempat; kalau orang meminta kepadamu, maka usahakanlah untuknya demi membantu kepadanya meskipun kau sendiri berhajat. Kelima; bacin yang busuk itu ialah ghibah (menceritakan hal seseorang). Maka larilah dari orang-orang yang sedang duduk berkumpul menciptakan ghibah."

Saudara-saudaraku, kelima-lima kisah ini hendaklah kita semaikan dalam diri kita, lantaran kelima-lima kasus ini sentiasa sahaja berlaku dalam kehidupan kita sehari-hari. Perkara yang tidak sanggup kita elakkan setiap hari ialah mengata hal orang, memang menjadi watak seseorang itu suka mengata hal orang lain. Haruslah kita ingat bahawa kata-mengata hal seseorang itu akan menghilangkan pahala kita, lantaran ada sebuah hadis menyampaikan di alam abadi nanti ada seorang hamba Allah akan terkejut melihat pahala yang tidak pernah dikerjakannya. Lalu dia bertanya, "Wahai Allah, gotong royong pahala yang Kamu berikan ini tidak pernah saya kerjakan di dunia dulu."

Maka berkata Allah S.W.T., "Ini yaitu pahala orang yang mengata-ngata ihwal dirimu." Dengan ini haruslah kita sedar bahawa walaupun apa yang kita kata itu memang benar, tetapi kata-mengata itu akan merugikan diri kita sendiri. Oleh kerana itu, hendaklah kita jangan mengata hal orang walaupun ia benar.



Demikianlah Artikel [Kisah Teladan] Dongeng Lima Kasus Aneh

Sekianlah artikel [Kisah Teladan] Dongeng Lima Kasus Aneh kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel [Kisah Teladan] Dongeng Lima Kasus Aneh dengan alamat link http://blabla0909.blogspot.com/2016/08/kisah-teladan-dongeng-lima-kasus-aneh.html

0 Response to "[Kisah Teladan] Dongeng Lima Kasus Aneh"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel